Pengertian Augmented Reality dan Bedanya dengan Virtual Reality

Augmented reality adalah teknologi canggih yang tidak kalah hebat dan bagus dari virtual reality (VR). Meskipun begitu, pengertian augmented reality berbeda dengan virtual reality. Augmented reality (AR) merupakan teknologi yang dapat memadukan konten digital, baik 2D ataupun 3D.

Teknologi augmented reality memungkinkan konten-konten digital digabungkan lalu diproyeksikan pada dunia nyata. Penggunaan augmented reality sebenarnya sudah sangat akrab dengan keseharian kita, misalnya smartphone.

Pengertian Augmented Reality Adalah

Lantas, apakah yang disebut dengan augmented reality itu? Pengertian augmented reality adalah suatu teknologi yang bekerja untuk menggabungkan konten-konten digital, baik 2D ataupun 3D, secara real time untuk kemudian diproyeksikan pada dunia nyata.

Mudahnya, pengertian augmented reality atau AR yaitu teknologi yang bisa membuat kita menyisipkan informasi ke dalam dunia virtual, dan kemudian menampilkannya pada dunia nyata menggunakan peralatan, seperti webcam, kamera ataupun kacamata khusus.

Realitas yang diperoleh dari AR bisa diaplikasikan pada seluruh indera manusia, mulai dari penglihatan, penciuman hingga sentuhan.

Pada awalnya, AR hanya diaplikasikan pada PC saja hingga tahun 1990’an. setelah itu, barulah teknologi AR merambah ke perangkat mobile, seperti HP.

Penggunaan teknologi augmented reality cukup luas bahkan juga dipakai dalam dunia militer. Dengan hadirnya software dan hardware AR, tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi tersebut akan semakin berkembang di masa depan.

Prinsip Kerja Augmented Reality

Prinsip Kerja Augmented Reality

Sudah sedikit disinggung, kalau AR adalah teknologi yang disematkan pada perangkat-perangkat modern dan canggih misalnya smartphone. Perangkat lainnya yang juga tertanam AR yaitu webcam, kamera, kacamata khusus dan sebagainya.

Fungsi perangkat-perangkat tersebut adalah sebagai output device bagi teknologi AR. Apa yang dimaksud output device AR? Yaitu perangkat atau device yang digunakan untuk menampilkan informasi tertentu, berupa gambar, video, animasi dan lain-lain.

Melalui output device yang ditampilkan pada HP, webcam dan sebagainya tersebut, kita jadi bisa melihat hasil teknologi AR dalam cahaya alami maupun buatan. Semua itu berkat adanya teknologi SLAM pada augmented reality (AR).

Pengertian teknologi SLAM virtual reality yaitu Simultaneous Localization and Mapping. Selain SLAM, pada AR juga ditanamkan sensor serta pengukur kedalaman. Contohnya, pengumpulan data sensor yang lalu digunakan untuk mengukur jarak, mengetahui lokasi dan sebagainya.

Komponen pada Augmented Reality

Komponen Augmented Reality

Agar dapat menampilkan gabungan konten digital secara real-time dan memproyeksikannya dengan dunia nyata, AR membutuhkan komponen pendukung. Apa saja komponen pendukung augmented reality yang dimaksud? Inilah beberapa komponen yang dimaksud.

1. Kamera dan Sensor

Komponen yang pertama yaitu kamera dan sensor. Apa fungsinya? Mengacu pada pengertian augmented reality maka dibutuhkan alat yang dapat mengumpulkan data dan menggabungkannya. Proses tersebut akan dikerjakan oleh kamera dan sensor.

Kamera yang ada pada perangkat seperti HP, akan mengumpulkan dan memeriksa data yang didapatkan, menemukan barang dalam bentuk fisik dan bisa menghasilkan konten dengan format 3D. Kemudian sensor akan mengkolaborasikannya dan mengirimkan untuk proses selanjutnya.

2. Proyeksi

Ini adalah bagian yang termasuk penting dan krusial pada teknologi AR. Mengapa proyeksi menjadi komponen terpenting pada augmented reality? Karena proyeksi berfungsi mengambil data yang ada pada sensor dan memproyeksikan konten pada komputer agar bisa dilihat secara visual.

Komponen proyeksi ini biasanya berbentuk proyektor kecil, contohnya headset AR. Hingga saat ini, meskipun memiliki fungsi penting, proyeksi AR belum sepenuhnya didesain untuk dipakai pada perangkat.

3. Refleksi

Refleksi adalah komponen AR yang berupa cermin untuk membantu pengguna melihat gambar virtual. Beberapa jenis gadget sudah dilengkapi dengan komponen refleksi ini. Cermin tersebut ada yang ukurannya kecil dan ditekuk, ada pula yang mempunyai sisi ganda.

Fungsi komponen refleksi pada AR adalah untuk memantulkan cahaya dari kamera ke indera penglihatan pengguna. Tujuan diberikannya komponen proyeksi pada perangkat adalah agar pengguna bisa mengatur gambar secara tepat dan akurat.

Jenis dan Tipe Augmented Reality

Jenis dan Tipe Augmented Reality

Sebelumnya telah dijelaskan apa pengertian augmented reality dan komponen-komponen penting didalamnya. Dalam melakukan prinsip kerjanya, AR memiliki beberapa jenis metode yang berbeda, tergantung dari penerapannya.

Jenis dan tipe augmented reality dibedakan menjadi empat metode, terdiri dari :

1. Marker Based AR

Jenis ini membutuhkan obyek dalam bentuk visual yang khusus dan kamera untuk memindainya. Obyek visual tersebut dapat berupa apa saja, misalnya kode QR. Perangkat AR akan melakukan perhitungan pada posisi dan orientasi konten dan marker akan menampilkan hasilnya.

Hasil yang ditampilkan oleh marker berupa animasi digital yang kemudian dilihat oleh pengguna.

2. Markerless AR

Markerless AR adalah jenis AR yang penggunaannya paling luas. Tipe AR ini menggunakan komponen yang tediri dari GPS, kompas digital, akselerometer dan pengukur kecepatan untuk mengumpulkan informasi mengacu pada lokasi pengguna saat itu.

Contoh penggunaan markerless AR yaitu aplikasi Map yang ada di smartphone, yang berguna untuk mendeteksi lokasi suatu tempat.

3. Projection Based AR

Cara kerja augmented jenis ini adalah dengan memantulkan cahaya buatan pada permukaan real-time. Contoh mudahnya, hologram yang bisa dilihat dalam film-film ilmiah barat.

AR tipe ini memiliki kemampuan untuk mengenali interaksi proyeksi dengan pengguna lewat perubahan yang terjadi.

4. Superimposition Based AR

Tipe AR yang satu ini bisa dipakai untuk mengganti tampilan asli dengan teknologi augmented reality, baik sebagian saja atau seluruhnya (full). Pada superimposition based AR, yang sangat penting adalah objek recognition.

Apa Bedanya Augmented Reality (AR) dengan Virtual Reality (VR)

Perbedaan Augmented Reality dengan Virtual Reality

Selain augmented reality, teknologi digital yang tidak kalah canggih dan digunakan secara luas adalah virtual reality. Bagi yang dari awal sudah menyimak penjelasan tentang pengertian augmented reality, tentu sudah tahu bedanya dengan virtual reality.

Namun, agar lebih mudah dipahami, bisa dilihat apa beda augmented reality dengan virtual reality berikut ini.

1. Pengalaman yang Diberikan

Dari segi pengalaman yang diberikan oleh kedua teknologi tersebut, VR lebih unggul. VR mampu membawa pengguna merasakan pengalaman yang berbeda dengan menghadirkan dunia virtual yang nampak nyata.

Sedangkan AR hanya sebatas memberikan pengalaman dengan penambahan efek tertentu secara virtual yang kemudian diproyeksikan ke dunia nyata.

2. Perangkat

VR memerlukan perangkat yang dinamakan headset. Fungsi headset adalah untuk meningkatkan interaksi pada dunia virtual agar pengguna bisa mendapatkan pengalaman senyata mungkin. Headset memberikan stimulasi kepada pengguna baik visual ataupun audio.

Sementara itu, perangkat yang dibutuhkan oleh augmented reality hanya sederhana saja, bahkan bisa hanya menggunakan gadget seperti HP. Tentu saja, HP atau gadget yang digunakan harus sudah mendukung teknologi augmented reality (AR).

3. Penggabungan Realitas

Perbedaan selanjutnya adalah pada segi penggabungan realitas. VR memiliki penggabungan realitas yang lebih real berkat kemampuannya untuk menghadirkan dunia virtual yang baru. Lalu bagaimanakah dengan AR?

Pada AR, penggabungan realitas sifatnya hanya menambahkan saja, dimana realitas dunia nyata digabungkan dengan konten digital.

Dengan melihat apa pengertian augmented reality, kita baru menyadari bahwa ternyata teknologi tersebut sangat erat dengan aktivitas sehari-hari. Contohnya, penggunaan kode QR untuk dalam e-payment, cetak e-tiket bioskop dan sebagainya.